Memiliki kendaraan matic memang merupakan sebuah tren baru saat ini, terlebih bagi orang-orang yang aktifitas kesehariannya dilakukan di tengah kota metropolitan. Praktis dan tak menguras banyak tenaga, hal tersebut menjadi keunggulan yang memang ditawarkan oleh setiap pabrikan mobil dalam produk maticnya kepada konsumen. Namun seiring mobilitas yang tinggi terkadang membuat anda menjadi tidak memperhatikan secara seksama kondisi transmisi matic mobil anda.
Banyak orang hanya berpedoman pada penggantian oli transmisi secara berkala berdasarkan ukuran kilometer saja. Sebenarnya satu hal yang patut diperhatikan yakni pengurasan oli secara rutin setiap batas kilometer yang telah ditentukan. Menurut Mamat, sang mekanik dari bengkel Garden Speed, menyarankan untuk menguras transmisi mobil matic asal Jepang setiap 40.000 km. Apalagi bila sudah terasa hentakan saat masuk ke transmisi D, ini merupakan gejala awal yang harus anda deteksi lebih dalam.
"Perbedaan antara penggantian dengan pengurasan yaitu pada banyaknya jumlah oli yang dituangkan ke dalam girbox transmisi. Kalau penggantian hanya sekitar tiga liter, sedangkan kalau pengurasan bisa mencapai delapan liter oli yang dibutuhkan," demikian pernyataan yang diungkap oleh Mamat.
Pengurasan oli transmisi matic umumnya menggunakan sebuah mesin pengurasan, melalui tahap awal berupa plasing. Pada tahap ini mesin mobil dihidupkan sekitar 15 detik, hal ini bertujuan untuk membuat perputaran oli di setiap transmisi, baik itu di N, D, P ataupun perseneling 1, 2, 3. setelah proses tersebut barulah dilakukan pengurasan bagi oli yang lama, dengan bantuan mesin penguarasan oli.
Proses selanjutnya yakni menggantungkan posisi mobil dengan dongkrak, dan mulailah terjadi pengurasan dengan menghidupkan kembali mesin mobil berikut alat penguras oli matic. Sedikit demi sedikit mesin penguras sudah mulai bekerja untuk mengganti oli yang lama dengan baru. Melalui dua buah tabung yang terdapat dalam alat penguras, dengan sendirinya oli lama akan keluar dan berganti dengan oli baru hingga tahapan selesai.
Lebih lanjut Mamat menjelaskan, "Jadi proses penggantian oli transmisi matic ini, tidak mengeluarkan oli yang lama dari girbox melainkan melalui alat penguras tersebut oli dapat berganti dengan sendirinya seperti layaknya sebuah transfusi darah, jadi yang kotoran lama keluar terus masuklah oli baru," ungkapnya.
Penggantian oli transmisi ini merupakan sebuah perawatan berkala yang harus juga mendapat perhatian. Selain dapat membuat awet perangkat transmisi mobil anda, melalui hal ini pula kenyamanan dan kenikmatan berkendara dengan mobil matic anda akan senantiasa terjaga, sehingga dapat menunjang aktifitas anda sehari-hari. Jadi jangan anggap remeh penggantian oli transmisi.
[nus/timABT, Source : Mamat/Garden Speed, Jl. KH Hasyim VII, No. 45a, Cilandak, Jakarta]
by http://www.autoblackthrough.com
0 comments:
Posting Komentar